MANFAAT PEMENUHAN
GIZI SEIMBANG PADA BALITA
Siti Zubaida
1202100099
ABSTRAK: Pembuatan
makalah ini, bertujuan untuk mengetahui manfaat pemenuhan gizi seimbang pada
balita. Balita (usia 1—5 tahun) merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat.. Anak usia ini sangat bersemangat belajar
hal-hal yang baru, mereka juga mudah sekali untuk mengingat sesuatu.. Maka dari itu
dibutuhkan asupan nutrisi yang menunjang. Jika asupan gizinya kurang maka akan
mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya seperti anemia,
kwashiorkor, infeksi. Maka dari itu upaya untuk memberikan hasil yang optimal
untuk pertumbuhan serta perkembangan balita, diperlukan dukungan dari
orang-orang disekitarnya terutama keluarga.
Kata-Kunci : gizi, balita, pertumbuhan, perkembangan.
Seperti yang
diamanatkan dalam UUD no 4 th 1979 pasal 2 ayat 3 tentang kesejahteraan anak
yang berbunyi “Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa dalam
kandungan maupun sesudah dilahirkan”. Pasal ini mempunyai arti bahwa anak berhak
mendapatkan kasih sayang. Oleh karena itu sebagai orang tua harus merawat dan
menjaga buah hatinya dengan baik. Tingginya angka kematian bayi dan anak
merupakan ciri yang umum dijumpai di negara-negara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia. (Suhardjo;2007:vii) Angka kematian bayi dan anak tersebut
bisa saja disebabkan salah satu faktornya yaitu tentang pemberian asupan gizi
yang kurang memadai.
Masih berbicara mengenai masalah asupan gizi. Menurut Sue Kimm dalam
bukunya, istilah kurang Energi-Protein sekarang dipandang sebagai suatu
permasalahan ekologis dimana tidak saja disebabkan oleh ketidakcukupan
ketersediaan pangan atau zat-zat gizi tertentu tetapi juga dipengaruhi oleh
kemiskinan, sanitasi lingkungan yang kurang baik dan ketidaktahuan terhadap
gizi.(Sue Kimm;dalam:Meyer & Dawyer, 1979)
Pada makalah kali ini, membahas
mengenai manfaat asupan gizi seimbang pada balita. Pada balita yang asupan
gizinya baik maka pertumbuhan dan perkembangannya pun lebih baik dibanding
dengan balita yang kurang asupan gizi. Di negara berkembang ini, banyak
mengalami kasus difesiensi gizi karena faktor ekonomi, faktor pendidikan, dan
faktor lingkungan sekitar. Maka dari itu, orang tua berserta pihak-pihak yang
terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan balita perlu untuk mengetahui
tentang manfaat-manfaat apa saja yang
diperoleh dari pemenuhan asupan gizi yang seimbang. Berdasarkan latar belakang
diatas maka dibuatlah makalah ini dengan judul “ Manfaat Asupan Gizi Seimbang
Pada Balita ”.
Dari
latar belakang diatas, rumusan masalah yang diperoleh adalah (1) Bagaimanakah
prinsip gizi pada balita. (2) Bagaimanakah manfaat asupan gizi seimbang terhadap
tumbuh kembang balita. Sejalan dengan rumusan masalah diatas tujuan makalah ini
adalah untuk mengetahui prinsip gizi pada balita, kebutuhan gizi balita, manfaat pemenuhan gizi seimbang pada balita
dan penatalaksanaan pemenuhan asupan gizi.
BAHASAN
Prinsip Gizi Pada Balita
Gizi adalah suatu proses
penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui
proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.(Proverawati;Asfuah;2010:1)
Gizi menjadi bagian sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan. Gizi didalamnya memiliki keterkaitan yang
erat dengan kesehatan dan kecerdasan. Oleh sebab itu, gizi menjadi salah satu
penentu kualitas sumber daya manusia. Status
gizi yang baik pada balita perlu mendapatkan perhatian lebih karena ketika
status gizi balita buruk dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun
kemampuan berfikir dan tentu saja akan menurunkan produktivitas kerja. Jenis
makanan dan cara pemberiannya pun perlu sesuai dengan keadaaan pertumbuhan
badan dan perkembangan kecerdasanya. Sehingga,akan diperoleh gizi yang seimbang
untuk balita. Pada dasarnya, kebutuhan kalori manusia bervariasi sesuai usia,
jenis kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan dll.
Balita
usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih satu tahun
sampai tiga tahun yang dikenal dengan
“batita” dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang
dikenal dengan usia “prasekolah’’. Anak dibawah lima tahun merupakan kelompok
yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat namun kelompok ini erupakan
kelompok tersering yang menderita kekurangan gizi.(Proverawati, Asfuah;2010;127)
Melaksanakan pemberian makanan yang
sebaik-baiknya kepada balita bertujuan sebagai berikut: (1) Memberikan nutrisi
yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit,
melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
mental. (2) Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan
menentukan makanan yang diperlukan.
Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan
gizi pada masa balita membutuhkan lebih banyak nutrisi karena masa balita (usia
1—5 tahun) adalah periode keemasan. Periode kehidupan yang sangat penting bagi
perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula balita mulai banyak melakukan
dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini, nutrisi yang baik
memegang peranan penting. Jika seorang balita sering diberi asupan
makanan yang mengandung zat-zat yang tidak baik, seperti jenis makanan yang
mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, pelezat makanan dan
yang sejenisnya, hal itu akan terlihat efeknya bagi kesehatan tubuh. Maka,
pemberian makanan dengan pemenuhan gizi yang seimbang adalah cara yang tepat
untuk menjaga kesehatan serta tumbuh kembang balita. Jadi, perhatikan dengan
baik pola makan untuk balita.
Diantara
nutrisi-nutrisi penting sebagai asupan makanan untuk balita sebagai berikut :
(1) Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia
dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup
karena kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat
badan menurun, apabila jumlah karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadi peningkatan BB atau obesitas. Jumlah karbohidrat yang cukup
dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, tepung, umbi, gandum dan
lain-lain. (2) Protein harus dikonsumsi secara seimbang karena protein
dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Protein digunakan
setelah karbohidrat dan lemak tidak mencukupi pasokannya di dalam tubuh. Sumber
protein dapat diperoleh dari ayam, kacang-kacangan, susu, yoghurt, roti dan
lain-lain. (3) Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan
aktifitas fisik bagi balita. Lemak member cita rasa yang gurih, rasa kenyang,
dan kelezatan makanan. Sumber makanan yang berasal dari lemak seperti daging,
mentega, mayones, keju, susu. (4) Vitamin dan mineral disaran untuk selalu
dihidangkan dalam menu makanan sehari-hari karena vitamin tidak dihasilkan
tubuh dalam jumlah banyak. Vitamin sangat membantu dalam melawan radikal bebas.
Vitamin dapat dijumpai dalam roti, buah-buahan, sayuran, susu, daging.
Fungsi dari
beberapa nutrisi makanan menurut Dwijayanti (2011: 31) sebagai berikut : (1)
Karbohidrat berfungsi untuk menghemat protein selama produksi energi, membantu
pembakaran lemak agar lebih efisien dan lebih sempurna, menjadi sumber energi
cepat, membantu fungsi normal usus, sebagai laksatif dan membantu absorbs
kalsium. (2) Protein berfungsi untuk pertumbuhan, perbaikan, perawatan struktur
dan jaringan tubuh, pembentukan hormon, membantu mengangkut zat-zat lain di
dalam darah, dan juga sebagai sumber energi. (3) Lemak berfungsi menghasilkan
energi bagi tubuh, memudahkan penyerapan vitamin larut-lemak, memasok asam
lemak esensial, menyokong dan melindungi organ dalam, membantu pengaturan suhu,
melumasi jaringan tubuh. (4) Vitamin dan mineral berfungsi dalam antioksidan,
koenzim, tambahan makanan, bahan obat.
Gambar nutrisi makanan( tanyagooogle.wordpress..)
Kecukupan Asupan Gizi Pada Balita
Balita
yang tercukupi dengan baik akan kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuhnya,
biasanya terlihat lebih aktif, cerdas dan ceria. Ia terlihat begitu periang dan
pandai bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Ini dikarenakan gizi
merupakan salah satu faktor yang cukup penting bagi proses kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan balita. Akan menjadi hal yang cukup menyenangkan
tentu, jika orang tua memiliki balita yang sehat dari segi fisik dan psikisnya.
Gambar balita gizi cukup( mypotik.blogspot.com)
Kekurangan Asupan Gizi Pada
Balita
Anak yang kurang
mendapat asupan gizi pertumbuhan dan perkembangannya terhambat daripada anak
yang mendapat asupan gizi yang cukup. Misalnya saja pertumbuhan meliputi tinggi
badan, berat badan balita rendah, perkembangan otak, tingkat kecerdasan dan
psikisnya pun juga rendah serta rentan terhadap infeksi.
Banyak
hal yang menjadi penyebab kurangnya asupan gizi pada balita. Faktor-faktor
tersebut sebagai berikut : (1) Faktor ekonomi. Orang tua balita tidak mampu
untuk memberikan nutrisi yang baik karena masalah biaya. (2) Faktor pendidikan.
Pengetahuan yang terbatas tentang asupan gizi yang baik dapat memicu kesalahan
dalam member makanan pada anak. Bisa saja orang tua memberikan asupan makanan
kepada anak dalam jumlah banyak tetapi tanpa memperhatikan kandungan nutrisi
yang ada dalam makanan tersebut. (3) Faktor lingkungan. Jika sebuah keluarga
hidup di lingkungan yang kurang memperhatikan asupan gizi, maka tidak menutup
kemungkinan keluarga tersebut ikut serta dalam kebiasaan dilingkungan sekitarnya.
Menurut Dwijayanti(2011:7), gizi kurang juga dapat disebabkan oleh : (1)
Ketidakmampuan untuk metabolisasi nutrien. (2) Ketidakmampuan untuk mendapat
zat gizi yang sesuai dari makanan. (3) Percepatan ekskresi zat-zat gizi dari
tubuh. (4) Sakit atau penyakit yang meningkatkan kebutuhan tubuh akan nutiren.
gambar balita kurang gizi (ihsanmufthi.blogdetik.com)
Menu Seimbang Untuk Balita
Asupan gizi yang seimbang bagi balita itu sangat perlu. Tidak baik
jika asupan gizinya kurang ataupun berlebih, maka perlu untuk menyeimbangkannya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Menu seimbang untuk balita
menurut Proverawati dan Asfuah (2010:136) yaitu : (1) Gula dan Garam. Konsumsi garam
untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau
kurang dari 1 gram. Cermati makanan balita ibu karena makanan orang dewasa
belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan ibu terlalu banyak garam atau gula,
atau bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan. (2) Porsi Makan.
Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan
sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering. (3)
Kebutuhan Energi dan Nutrisi. Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat,
protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari.
Lakukan pengaturan agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari. (4)
Susu Pertumbuhan. Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting
dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 ons per hari. Susu
pertumbuhan merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
anak usia 12 bulan ke atas.
Gambar 4 Sehat 5 Sempurna
(mediadidik.blogspot.com)
Upaya Penatalaksaaan Gizi
Untuk Balita
Akibat
dari kesulitan makan jelas akan berpengaruh terhadap keadaan gizi seorang anak.
Sehingga perlu ada upaya untuk mengatasi kesulitan makan ini. Mungkin
diperlukan latihan, pengobatan, pendekatan psikologis, dan cara-cara lainnya.
Adapun karektiristik pola makan balita yaitu sukar untuk makan, nafsu makan
sering berubah-ubah, cepat bosan untuk makan sambil duduk perlu dengan
bermain-main.
Penatalaksanaan
gizi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : (1) Kembangkan kebiasaan
makan yang baik. Anak sejak dini diperkenalkan dengan makanan yang beragam dan
bernutrisi baik serta pola makan yang teratur. (2) Menciptakan suasana makan
yang menyenangkan. (3) Hindari makan-makanan yang terlalu berminyak, junk food, berpengawet. (4) Memberi tahu
tentang jenis makan yang baik.
(blog.moveyourframe.com)
PENUTUP
Simpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan
sebagai berikut : (1) Balita membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang, karena
usia balita merupakan usia yang rentan gizi. Seimbang dalam arti tidak
berlebihan maupun kurang. (2) Nutrisi yang baik akan berpengaruh baik terhadap
pertumbuhan serta perkembangan balita seperti tinggi badan serta berat badan
yang sesuai dengan usia balita, perkembangan otak yang optimal. (3) Nutrisi
yang buruk (asupan gizi kurang) dapat menurunkan pertumbuhan dan perkembangan
balita seperti anemia, kwashiorkor, perkembangan otak yang tidak optimal. (4)
Pemilihan menu makanan seimbang dengan memperhatikan kandungan nutrisi yang ada
di dalamnya dan menghindarkan dari makan-makanan yang berpengawet.(5) Menu
makanan perlu memenuhi nutrisi 4 sehat 5 sempurna yaitu karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral.
Saran
Tahap pertumbuhan dan
perkembangan pada masa balita merupakan tahap yang paling penting untuk diperhatikan
asupan nutrisinya, karena fase balita (usia 1—5 tahun) merupakan fase keemasan.
Oleh karena itu, sebaiknya orang tua serta pihak-pihak yang terlibat sangat
perlu memberikan kasih sayangnya untuk si kecil supaya pertumbuhan dan
perkembangannya baik. Orang tua bisa mengajari hal-hal baru kepada anak,
memberi tahu sesuatu yang baik dan tidak baik, mengajak bermain, berkomunikasi,
serta tidak lupa memberikan asupan gizi seimbang (4-sehat-5-sempurna) sebagai
penunjang.
DAFTAR RUJUKAN
ü
Dwijayanti,
Linda. 2011. Ilmu Gizi Menjadi Sangat
Mudah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
ü
Proverawati,
Atikah; Asfuah, Siti. 2010. Gizi untuk
Kebidanan. Yogyakarta: Muha Medika.
ü
Suhardjo.
2007. Pemberian Makanan pada Bayi dan
Anak. Yogyakarta: kanisius.