Rabu, 17 April 2013

EFEK RUMAH KACA

Diposting oleh Unknown di 21.50 0 komentar

EFEK RUMAH KACA
       merupakan masuknya sinar matahari yang menembus atmosfir dan diapsorsi oleh permukaan bumi. Kemudian panas atau sinar matahari tersebut dipantulkan kembali ,yang diemisikan atau dibuang oleh permukaan bumi sebagai  radiasi inframerah ke atmosfir
       Efek rumah kaca. Radiasi inframerah tersebut akan diserap oleh gas gas rumah kaca seperti air dan karbondioksida sehingga tidak terlepas keluar angkasa dan menyebabkan panas terperangkap sehingga menyebabkan panas terperangkap  sehingga  peningkatan suhu lapisan troposfir dan bumi
       PEMANASAN GLOBAL
Menurut Sri Tjahjani Budi Utami (Utami,2003) Pemanasan global adalah sebuah fenomena ketika energi berasal dari radiasi matahari diserap oleh permukaan bumi  dan dilepas kembali sebagai energy inframerah yang tidak dapat menembus luas angkasa karna terhambat atau terperangkap oleh berbagai macam gas rumah kaca yang ada di atmosfer
Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya gas rumah kaca
       Konsumsi bahan bakar fosil
       Kebakaran dan penggundulan hutan
       Kegiatan pertanian dan peternakan yang mengeluarkan emisi antara lain CO2,N2O,CH4
       Sampah
Gas Rumah Kaca
       Gas gas rumah kaca tersebut (GRK) antara lain
       CO2 : Gas tersebut  berasal dari pembakaran  dari kendaraan bermotor , pabrik dll
       Uap Air ( H2O )
       Metana atau Metan ( CH4) :Gas metana juga dihasilkan dari pembuangan sampah
       Dinitrogen Oksida (N2O) :  Diduga sumber utamanya merupakan hasil kegiatan mikroorganisme dalam tanah . Dinitrogen oksigen dihasilkan dari pemakaian pupuk nitrogen dan pembakaran dari bahan fosil
       Cloroflurocarbon (CFC) :  CFC yang banyak digunakan adalah Freon . Freon digunakan dalam proses mengembangkan busa dalam peralatan pendingin ruangan dan lemari es .


Meminimalkan Dampak Pemanasan Global
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya gas –gas rumah kaca di atmosfer bumi akibat dari meningkatnya teknologi dan kegiatan manusia.
Upaya yang dapat dilakukan :
1. Konservasi dan Efisiensi Energi
2. Eliminasi CFC
3. Menukar Bahan Bakar
4. Teknologi Energi yang dapat diperbaharui
5. Reboisasi kehutanan
Aspek Hukum Dalam Pemanasan Global
Desember, 1997 Kyoto, Jepang
Program “Clean Development Mecanism”  : Dalam rangka menghadapi fenomena pemanasan global
Protokol Kyoto : Semua negara maju akan mengurangi tingkat emisi gas yang menimbulkan gas-gas rumah kaca.
UU tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
       PP. No. 4/1982
Tujuan : tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungannnya, dan terkendalinya pemanfaatan Sumber Daya secara  bijaksana.
       PP.No. 29/1986 : Analisis Dampak Lingkungan
       PP.No. 20/1990 : Pengendalian Pencemaran Air
       PP.No. 35/1991 : Tentang Sungai
Dampak Pemanasan Global
1.                   Iklim mulai tidak stabil
  Pemanasan global dapat menyebabkan suhu menjadi tidak menentu, misalnya kenaikan permukaan air laut akibat pencairan dikutup.
2. Peningkatan permukaan air laut
  menurut IPCC (inter governmental climate change) pada tahun 2030 permukaan air laut akan bertambah antara 8-29 cm dari permukaan air laut saat ini.
3. Dampak sosial ekonomi dan politik
  terjadinya bencana yang menimbulkan dampak sosial seperti perubahan mata pencaharian penduduk (pertanian) akibat perubahan iklim. Dampak politik berupa hilangnya batas negara/berkurangnya pulau - pulau kecil akibat naiknya permukaan air laut.
4. Sumber daya air
  perubahan suhu akibat perubahan iklim menyebabkan perubahan curah hujan sehingga mempengaruhi ketersediaan air.
5.  Topan siklon tropis
  terbentuk akibat gejolak di atas laut diakibatkan oleh kenaikan temperatur akibat pemanasan global.
6. Kesehatan masyarakat
  penyakit menular sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan suhu. Parasit dan vektor penyakit peka terhadap fektor iklim khususnya suhu dan kelembapan udara. Misal terjadi penyakit malaria, demam berdarah dll.


Daftar rujukan
 Notoatmodjo, soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.





Kamis, 11 April 2013

MANFAAT PEMENUHAN GIZI SEIMBANG PADA BALITA

Diposting oleh Unknown di 02.50 2 komentar

MANFAAT PEMENUHAN GIZI SEIMBANG PADA BALITA

Siti Zubaida
1202100099

           
ABSTRAK: Pembuatan makalah ini, bertujuan untuk mengetahui manfaat pemenuhan gizi seimbang pada balita. Balita (usia 1—5 tahun) merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.. Anak usia ini sangat bersemangat belajar hal-hal yang baru, mereka juga mudah sekali  untuk mengingat sesuatu.. Maka dari itu dibutuhkan asupan nutrisi yang menunjang. Jika asupan gizinya kurang maka akan mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya seperti anemia, kwashiorkor, infeksi. Maka dari itu upaya untuk memberikan hasil yang optimal untuk pertumbuhan serta perkembangan balita, diperlukan dukungan dari orang-orang disekitarnya terutama keluarga.


Kata-Kunci : gizi, balita, pertumbuhan, perkembangan.

                Seperti yang diamanatkan dalam UUD no 4 th 1979 pasal 2 ayat 3 tentang kesejahteraan anak yang berbunyi “Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan”.  Pasal ini mempunyai arti bahwa anak berhak mendapatkan kasih sayang. Oleh karena itu sebagai orang tua harus merawat dan menjaga buah hatinya dengan baik. Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum dijumpai di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. (Suhardjo;2007:vii) Angka kematian bayi dan anak tersebut bisa saja disebabkan salah satu faktornya yaitu tentang pemberian asupan gizi yang kurang memadai.
Masih berbicara mengenai masalah asupan gizi. Menurut Sue Kimm dalam bukunya, istilah kurang Energi-Protein sekarang dipandang sebagai suatu permasalahan ekologis dimana tidak saja disebabkan oleh ketidakcukupan ketersediaan pangan atau zat-zat gizi tertentu tetapi juga dipengaruhi oleh kemiskinan, sanitasi lingkungan yang kurang baik dan ketidaktahuan terhadap gizi.(Sue Kimm;dalam:Meyer & Dawyer, 1979)
Pada makalah kali ini,  membahas mengenai manfaat asupan gizi seimbang pada balita. Pada balita yang asupan gizinya baik maka pertumbuhan dan perkembangannya pun lebih baik dibanding dengan balita yang kurang asupan gizi. Di negara berkembang ini, banyak mengalami kasus difesiensi gizi karena faktor ekonomi, faktor pendidikan, dan faktor lingkungan sekitar. Maka dari itu, orang tua berserta pihak-pihak yang terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan balita perlu untuk mengetahui tentang manfaat-manfaat apa saja  yang diperoleh dari pemenuhan asupan gizi yang seimbang. Berdasarkan latar belakang diatas maka dibuatlah makalah ini dengan judul “ Manfaat Asupan Gizi Seimbang Pada Balita  ”.
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang diperoleh adalah (1) Bagaimanakah prinsip gizi pada balita. (2) Bagaimanakah manfaat asupan gizi seimbang terhadap tumbuh kembang balita. Sejalan dengan rumusan masalah diatas tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui prinsip gizi pada balita, kebutuhan gizi balita,  manfaat pemenuhan gizi seimbang pada balita dan penatalaksanaan pemenuhan asupan gizi.

BAHASAN

Prinsip Gizi Pada Balita
            Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.(Proverawati;Asfuah;2010:1)
            Gizi menjadi bagian sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Gizi didalamnya memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan dan kecerdasan. Oleh sebab itu, gizi menjadi salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.  Status gizi yang baik pada balita perlu mendapatkan perhatian lebih karena ketika status gizi balita buruk dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berfikir dan tentu saja akan menurunkan produktivitas kerja. Jenis makanan dan cara pemberiannya pun perlu sesuai dengan keadaaan pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasanya. Sehingga,akan diperoleh gizi yang seimbang untuk balita. Pada dasarnya, kebutuhan kalori manusia bervariasi sesuai usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan dll.
Balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih satu tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan  “batita” dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan usia “prasekolah’’. Anak dibawah lima tahun merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat namun kelompok ini erupakan kelompok tersering yang menderita kekurangan gizi.(Proverawati, Asfuah;2010;127)

            Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada balita bertujuan sebagai berikut: (1) Memberikan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. (2) Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan.

Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan gizi pada masa balita membutuhkan lebih banyak nutrisi karena masa balita (usia 1—5 tahun) adalah periode keemasan. Periode kehidupan yang sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula balita mulai banyak melakukan dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini, nutrisi yang baik memegang peranan penting. Jika seorang balita sering diberi asupan makanan yang mengandung zat-zat yang tidak baik, seperti jenis makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, pelezat makanan dan yang sejenisnya, hal itu akan terlihat efeknya bagi kesehatan tubuh. Maka, pemberian makanan dengan pemenuhan gizi yang seimbang adalah cara yang tepat untuk menjaga kesehatan serta tumbuh kembang balita. Jadi, perhatikan dengan baik pola makan untuk balita.
Diantara nutrisi-nutrisi penting sebagai asupan makanan untuk balita sebagai berikut : (1) Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun, apabila jumlah karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB atau obesitas. Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, tepung, umbi, gandum dan lain-lain. (2) Protein harus dikonsumsi secara seimbang karena protein dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Protein digunakan setelah karbohidrat dan lemak tidak mencukupi pasokannya di dalam tubuh. Sumber protein dapat diperoleh dari ayam, kacang-kacangan, susu, yoghurt, roti dan lain-lain. (3) Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi balita. Lemak member cita rasa yang gurih, rasa kenyang, dan kelezatan makanan. Sumber makanan yang berasal dari lemak seperti daging, mentega, mayones, keju, susu. (4) Vitamin dan mineral disaran untuk selalu dihidangkan dalam menu makanan sehari-hari karena vitamin tidak dihasilkan tubuh dalam jumlah banyak. Vitamin sangat membantu dalam melawan radikal bebas. Vitamin dapat dijumpai dalam roti, buah-buahan, sayuran, susu, daging.
         Fungsi dari beberapa nutrisi makanan menurut Dwijayanti (2011: 31) sebagai berikut : (1) Karbohidrat berfungsi untuk menghemat protein selama produksi energi, membantu pembakaran lemak agar lebih efisien dan lebih sempurna, menjadi sumber energi cepat, membantu fungsi normal usus, sebagai laksatif dan membantu absorbs kalsium. (2) Protein berfungsi untuk pertumbuhan, perbaikan, perawatan struktur dan jaringan tubuh, pembentukan hormon, membantu mengangkut zat-zat lain di dalam darah, dan juga sebagai sumber energi. (3) Lemak berfungsi menghasilkan energi bagi tubuh, memudahkan penyerapan vitamin larut-lemak, memasok asam lemak esensial, menyokong dan melindungi organ dalam, membantu pengaturan suhu, melumasi jaringan tubuh. (4) Vitamin dan mineral berfungsi dalam antioksidan, koenzim, tambahan makanan, bahan obat.

      

Gambar nutrisi makanan(
tanyagooogle.wordpress..)


Kecukupan Asupan Gizi  Pada Balita
            Balita yang tercukupi dengan baik akan kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuhnya, biasanya terlihat lebih aktif, cerdas dan ceria. Ia terlihat begitu periang dan pandai bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Ini dikarenakan gizi merupakan salah satu faktor yang cukup penting bagi proses kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan balita. Akan menjadi hal yang cukup menyenangkan tentu, jika orang tua memiliki balita yang sehat dari segi fisik dan psikisnya.



Gambar balita gizi cukup( mypotik.blogspot.com)

Kekurangan Asupan Gizi Pada Balita
Anak yang kurang mendapat asupan gizi pertumbuhan dan perkembangannya terhambat daripada anak yang mendapat asupan gizi yang cukup. Misalnya saja pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan balita rendah, perkembangan otak, tingkat kecerdasan dan psikisnya pun juga rendah serta rentan terhadap infeksi.
Banyak hal yang menjadi penyebab kurangnya asupan gizi pada balita. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut : (1) Faktor ekonomi. Orang tua balita tidak mampu untuk memberikan nutrisi yang baik karena masalah biaya. (2) Faktor pendidikan. Pengetahuan yang terbatas tentang asupan gizi yang baik dapat memicu kesalahan dalam member makanan pada anak. Bisa saja orang tua memberikan asupan makanan kepada anak dalam jumlah banyak tetapi tanpa memperhatikan kandungan nutrisi yang ada dalam makanan tersebut. (3) Faktor lingkungan. Jika sebuah keluarga hidup di lingkungan yang kurang memperhatikan asupan gizi, maka tidak menutup kemungkinan keluarga tersebut ikut serta dalam kebiasaan dilingkungan sekitarnya. Menurut Dwijayanti(2011:7), gizi kurang juga dapat disebabkan oleh : (1) Ketidakmampuan untuk metabolisasi nutrien. (2) Ketidakmampuan untuk mendapat zat gizi yang sesuai dari makanan. (3) Percepatan ekskresi zat-zat gizi dari tubuh. (4) Sakit atau penyakit yang meningkatkan kebutuhan tubuh akan nutiren.

gambar balita kurang gizi (
ihsanmufthi.blogdetik.com)
Menu Seimbang Untuk Balita
Asupan gizi yang seimbang bagi balita itu sangat perlu. Tidak baik jika asupan gizinya kurang ataupun berlebih, maka perlu untuk menyeimbangkannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Menu seimbang untuk balita menurut Proverawati dan Asfuah (2010:136)  yaitu : (1) Gula dan Garam. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan balita ibu karena makanan orang dewasa belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan ibu terlalu banyak garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan. (2) Porsi Makan. Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering. (3) Kebutuhan Energi dan Nutrisi. Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari. Lakukan pengaturan agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari. (4) Susu Pertumbuhan. Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 ons per hari. Susu pertumbuhan merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas.
 
            Gambar 4 Sehat 5 Sempurna
(mediadidik.blogspot.com)

Upaya Penatalaksaaan Gizi Untuk  Balita
            Akibat dari kesulitan makan jelas akan berpengaruh terhadap keadaan gizi seorang anak. Sehingga perlu ada upaya untuk mengatasi kesulitan makan ini. Mungkin diperlukan latihan, pengobatan, pendekatan psikologis, dan cara-cara lainnya. Adapun karektiristik pola makan balita yaitu sukar untuk makan, nafsu makan sering berubah-ubah, cepat bosan untuk makan sambil duduk perlu dengan bermain-main.
            Penatalaksanaan gizi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : (1) Kembangkan kebiasaan makan yang baik. Anak sejak dini diperkenalkan dengan makanan yang beragam dan bernutrisi baik serta pola makan yang teratur. (2) Menciptakan suasana makan yang menyenangkan. (3) Hindari makan-makanan yang terlalu berminyak, junk food, berpengawet. (4) Memberi tahu tentang jenis makan yang baik.
                                                  




(blog.moveyourframe.com)
                                                                                   
PENUTUP
Simpulan
            Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Balita membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang, karena usia balita merupakan usia yang rentan gizi. Seimbang dalam arti tidak berlebihan maupun kurang. (2) Nutrisi yang baik akan berpengaruh baik terhadap pertumbuhan serta perkembangan balita seperti tinggi badan serta berat badan yang sesuai dengan usia balita, perkembangan otak yang optimal. (3) Nutrisi yang buruk (asupan gizi kurang) dapat menurunkan pertumbuhan dan perkembangan balita seperti anemia, kwashiorkor, perkembangan otak yang tidak optimal. (4) Pemilihan menu makanan seimbang dengan memperhatikan kandungan nutrisi yang ada di dalamnya dan menghindarkan dari makan-makanan yang berpengawet.(5) Menu makanan perlu memenuhi nutrisi 4 sehat 5 sempurna yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Saran
            Tahap pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita merupakan tahap yang paling penting untuk diperhatikan asupan nutrisinya, karena fase balita (usia 1—5 tahun) merupakan fase keemasan. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua serta pihak-pihak yang terlibat sangat perlu memberikan kasih sayangnya untuk si kecil supaya pertumbuhan dan perkembangannya baik. Orang tua bisa mengajari hal-hal baru kepada anak, memberi tahu sesuatu yang baik dan tidak baik, mengajak bermain, berkomunikasi, serta tidak lupa memberikan asupan gizi seimbang (4-sehat-5-sempurna) sebagai penunjang.




DAFTAR RUJUKAN

ü  Dwijayanti, Linda. 2011. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
ü  Proverawati, Atikah; Asfuah, Siti. 2010. Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Muha Medika.
ü  Suhardjo. 2007. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: kanisius.














 

All FOR You Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting